WASHINGTON - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) justru menyebut Mesir sebagai negara sekutu AS. Pernyataan dinilai berbanding terbalik dengan Presiden Barack Obama yang mengatakan bahwa "Mesir bukan sekutu maupun musuh AS."
Mesir dinyatakan sebagai negara "Sekutu Besar Non-NATO" bagi AS pada 1989 silam, tepatnya pada saat Negeri Piramida itu diberikan hak istimewa untuk bekerja sama dengan Negeri Paman Sam dalam isu keamanan.
Namun pada Kamis lalu, Obama justru melontarkan pernyataan yang amat berbeda dalam menyikapi hubungan bilateral antara negaranya dan Mesir. Obama tidak menyebut Mesir sebagai mitra pentingnya di Timur Tengah, seperti halnya Arab Saudi, Yordania dan Israel.
"Ada pemerintahan baru (di Mesir) yang sedang mencari jati dirinya. Mereka terpilih secara demokratis, saya rasa, kami akan melihat bagaimana mereka merespons insiden ini (serangan di Kedubes AS). Saya tidak menganggap Mesir sebagai sekutu, namun kami juga tidak memandangnya sebagai musuh," ujar Obama, dalam wawancaranya di Telemundo, Jumat (14/9/2012).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland justru mencoba untuk menafsirkan bahwa Obama membuat kesalahan. Nuland berkomentar mengenai ucapan juru bicara Gedung Putih Tommy Vietor yang sedikit membenarkan ucapan Obama.
"Menurut fakta, kata 'sekutu' selalu digunakan untuk suatu hal dalam berhubungan dengan negara sekutu kita. Kita memiliki hubungan yang dekat dan kerja sama yang kuat dengan Mesir, kita juga bekerja sama mendukung transisi demokrasinya," ujar Nuland.
Ketika Nuland ditanya, "apakah Mesir adalah Sekutu Besar Non-NATO bagi AS?" Nuland pun menjawab, "ya, benar." Nuland menambahkan, dirinya tidak yakin apakah benar ucapan Obama ingin mengirim pesan keras terhadap Mesir dengan mengatakan bahwa Negeri Piramida itu bukan sekutunya. | Okezone
Follow me @OnlineLagii
0 komentar:
Posting Komentar